Tuesday, May 13, 2014

Kehilangan Harapan (kesepian)

Pagi ini aku renungkan sebuah renungan, ku bagikan, mungkin bermanfaat, aku beri judul:

"Kehilangan Harapan"

Aku pernah salah dalam mengambil keputusan. Tetapi semua orangpun pernah melakukannya. Lalu, aku jatuh terlalu dalam pada sebuah jurang penyesalan yang hampir saja merenggut habis semua semangat hidupku, gairah untuk bahagia. 
Yang aku tak tahu, apa semua orang pernah merasa se-menyesal ini?
Beberapa orang tetap percaya bahkan ketika mereka kehilangan harapan, karna disaat yang lain berkata ini akhir, mereka memaknai itu sebagai permulaan. Itu sebabnya aku tetap percaya bahwa, bukan sekarang harusnya aku kehilangan kepercayaan.

Seseorang mungkin dilahirkan tidak sempurna diluar sana, mereka tak dapat merubah keadaan mereka, tapi mereka berjuang untuk meraih bahagia. Banyak keadaan yang tak bisa mereka rubah, tapi mereka terus berharap dapat merubahnya, setidaknya, merubah hati yang tadinya murung, menjadi bersuka cita.

Mungkin perasaan ini yang dinamakan kesepian, tapi, menurutku kesepian itu kita yang ciptakan, tidak ada yang memaksamu menghabiskan waktumu untuk bicara pada hatimu sendiri, kan? Jika kamu merasa apa yang aku tuliskan benar, maka itu berarti kita sama, sama-sama merasa kesepian, lebih tepatnya, sama-sama memilih untuk merasa kesepian.

Kulihat kembali dunia pagi ini, betapa harusnya aku berbahagia saja, kedukaanku ini, hanyalah kecil penderitaan yang tidak seharusnya merenggut senyumku. Kulihat begitu banyak kepedulian yang aku acuhkan, begitu banyak yang sudah aku lewatkan. Lalu ku tanamkan sebuah bibit harapan, yang ku dapat dari sebuah renungan kemarin malam, berupa doa dan kepercayaan, berharap tumbuh besar menjadi semangat baru, dan berbuah manis semanis kebahagiaan. 


"Tuhan, keajaibanmu tak dapat aku sangkal, bahkan pendewasaan ini ku dapatkan dari sebuah rasa yang terdengar menyeramkan, kesepian. Tapi, terimakasih Tuhan, karna dari sebuah rasa kesepian, aku belajar bangkit, dan bertahan"

Thursday, January 2, 2014

19 DESEMBER 2013

ku hembus nafas yang kian sesak,
ternyata, malam ini kelabu..
tak seperti malam malam lain ketika,
suara lembutmu masih dapat didengar,
sosok hangatmu masih dapat dipeluk,
dan belai tanganmu masih dapat di genggam.
ingin sekali aku ulang waktu jika ku mampu,
tanpa ku sadari aku telah dibelenggu masalalu,
kepergianmu membekas, rutinitasku kini berganti jadi lamunan,
yang biasa ku sebut, MERINDUKANMU.

tahap demi tahap aku lewati,
kian lama aku kian dewasa,
bersamamu dunia ini jelas!
tak ada keabu-abuan.
kini entah hitam ataupun putih,
tempatku menyandarkan segala ketidaktahuanku,
kembali ketempat peristirahatannya,
dijemput oleh malaikat-malaikat Tuhan.
beriring kedamaian, hasil dari kesucian hatimu.
kau benar benar menghilang, dari dunia yang fana ini.

aku rindu tawamu,
aku rindu keluhmu,
aku ingin bersandar lagi di bahumu,
tapi jarak dan waktu terlalu membentang,
aku tak bisa melampaui dimensiku,
sekedar untuk menatap sorot matamu yang tulus membimbingku.

Tuhan...
jika boleh ditukar,
boleh hidupku ku beri, dan gantinya,
kembalikan kebersamaanku dengannya?
hanya pada-Mu keluhku takkan jadi beban,
air mataku sudah habis terurai,
doaku seakan tak pernah cukup untuk mengobati pedihnya rinduku padanya,
dia adalah separuh dari jiwaku,
dia adalah jawaban ketika aku tak tahu,
dia adalah keyakinan ketika aku ragu,
dia adalah ketegaran ketika aku rapuh,
dia adalah, seseorang yang kini mampu sekejap menyentakkan aku,
sudah seberapa jauh aku dari-Mu yaa Tuhan?
aku sungguh sering melupakan-Mu tapi Kau tak pernah tinggalkan aku,
aku telah bodoh, dibodohi oleh dunia.
kini ku serahkan segalanya pada-Mu.
aku hanya makhluk yang kau ciptakan dengan sungguh sungguh sangat lemah.
cintaku pada dia, kalah besar dengan cinta-Mu pada dia.
belas kasihku tak menghindarkannya dari rasa sakit.
kuasaku sekedar menggusarkan kerisauan hatinya,
sanggupku hanya sekedar kuat untuknya.
tapi cinta-Mu menuntunnya menuju Surga-Mu,
tapi belas kasih-Mu menghilangkan rasa sakitnya,
tapi kuasa-Mu menyenangkan hatinya yang sudah terlalu lama bersedih,
tapi sanggup-Mu menjadikan hatinya kuat melepaskan dunia.
apalah lagi yang aku cari selain, ENGKAU?
apalah lagi yang dapat ku tuju selain, ENGKAU?
akan kuteruskan sisa waktuku semampuku,
dengan beribu-ribu mohon ampun yang kupanjatkan,
tiadalah kuat hatiku ini tanpa-Mu yang menguatkan ku,
titip dia Ya Allah, titip rinduku untuk dia..
sampai nanti kau persatukan kami lagi..
aku akan terus dan terus berjalan meski hidupku kini penuh dengan ketidakpastian..
Takdir-Mu hamba ridho..
Ridho-Mu hamba pinta..
Tetapkanlah hatiku Ya Allah, Tuhan yang Maha Membolak-balikkan hati manusia..




#Banjarmasin, 19 Desember 2013
Telah kembali ke sebaik-baiknya tempat
Kakanda Gusti Muhammad Noor Julivian
Disertai kesucian hatinya,
Menghantarkannya pergi dari tempat bersinggahnya, menuju tempat abadi yang sudah dijanjikan Tuhan
Semoga tak lama perpisahan kita ini
Ridho Ayah dan Ibu menyertaimu
Keikhlasanku ku teguhkan untukmu
Selamat jalan dan sampai bertemu kakanda Ahli Surgaku
Doaku turut berkawan bersama amal kebaikanmu
I LOVE YOU..