Posting ini dibuat tidak untuk menyudutkan atau mengagungkan pihak mana pun, but our circumstances seriously need to see clearer dan semoga melalui postingan ini, banyak mata dan juga pikiran akan menjadi lebih terbuka.
Dari judulnya udah tau dong ya kali ini aku mau bahas apa. Yups, film Imperfect baru aja release yang sekarang lagi hype bgt like almost 90% people who have watched this movie are satisfied, dan aku pun merasa aku bagian dari 90% itu. Tapi sejak awal aku baca sinopsisnya aku udah ngerasa kalau film ini harus ditonton dengan pikiran terbuka dan seobjektif mungkin, bukan karena film ini bisa dijadikan sebuah pembenaran dari pendapat ini atau itu. Setelah aku nonton film ini, aku ngerasa banyak banget hidden messages yang disampaikan dan aku salut akhirnya permasalahan sehari-hari yang sering diabaikan, sekarang dikumpulkan dan dikemas sedemikian rupa sehingga banyak orang bisa lebih aware that even a tiny little problem could be a disaster. Dan.. kali ini aku bukan mau lebih fokus ke ceritanya atau filmnya, aku mau menyampaikan sesuatu yang menurut aku penting dipahami sebagai prevensi dari misconception yang sekarang banyak terjadi setelah menonton film ini.
Jadi, boleh sebelum atau setelah nonton film Imperfect kalian luangkan waktu nonton "The 600 Pound Mom | TRULY" di channel Youtube Barcroft TV, atau diklik langsung aja juga bisa.
(Anw.. Aku cuman saranin satu video itu dari Barcroft selebihnya kalau kalian nonton video-video lain dari Barcroft ya harus difilter dulu ya, dicerna hanya yang sesuai dengan kepercayaan dan budaya kita, selebihnya ditonton boleh tapi hanya untuk menambah ilmu pengetahuan kalau ada budaya lain diluar budaya kita dan kita pun ga usah overreact, fokus ke apa yang bermanfaat aja). Video The 600 Pound Mom menggambarkan kehidupan seorang Ibu yang mengalami obesitas bahkan sampai tidak bisa berfungsi, baik secara fisik maupun sosial dalam kehidupan sehari-hari. Video ini bentuknya seperti dokumentasi, langsung diambil berdasarkan kondisi penderita obesitas bukan dimainkan oleh pemeran, sehingga bagi aku sendiri cukup menguras emosi. Membayangkan betapa tidak menyenangkan berada disisi penderita maupun orang-orang sekitar penderita, dan ternyata kondisi yang separah itu terjadi karena kebiasan buruk kecil yang terbiasa dibiarkan. Dari video ini juga aku melihat sendiri pertolongan yang benar-benar diperlukan penderita obesitas.
Sama seperti pesan dari film Imperfect aku juga stand against body shaming, tapi ketika kondisi seseorang itu sudah merugikan dan bisa diperbaiki, kita harus menyadari pertolongan seperti apa yang harus kita berikan. Memahami jahatnya body shaming perlu dipisahkan dari bagaimana kita harus bisa bersikap asertif terhadap orang yang membutuhkan masukan dan kritik yang membangun, dan perlu pula dipahami bahwa kebanyakan masukan dan kritik yang benar-benar membangun itu berasal dari tindakan. Misalnya, daripada kita bilang ke penderita obesitas "Kamu ko ga olahraga sih?" yang terdengar menyudutkan, kita bisa bilang "Temenin aku olahraga yuk", meluangkan waktu olahraga bersama mereka bukan hanya membantu mereka sembuh, tapi juga menyehatkan kok untuk diri sendiri. Masukan dan kritik yang membangun memang membutuhkan effort yang lebih besar dari pada sekedar bilang "Kamu itu harusnya diet tau!" dan melanjutkan menakut-nakuti mereka dengan dampak buruk dari obesitas. Padahal kalau mereka jadi takut, keadaan itu bakal sepenuhnya jadi beban buat mereka, beda halnya kalau mereka didampingi, diajak olahraga bareng, diajak makan-makanan sehat bareng, mereka akan lebih merasakan proses "diet" itu sebagai proses yang menyenangkan. Tujuan penderita obesitas itu bukan untuk diet sampai kurus, tapi diet sampai diet itu sendiri menjadi gaya hidup sehatnya mereka.
Film Imperfect bukan untuk dijadikan sebuah pembenaran ketika seseorang mengalami obesitas, toh diakhir film Rara tetap menekankan pentingnya berolahraga untuk hidup sehat, bukan untuk kurus. Kenyataannya obesitas itu adalah sebuah keadaan medis atau medical condition and whoever suffer from this needs to be cured. Khusus bagi para penderita obesitas, mereka ga butuh belajar cara mencintai kondisi mereka saat ini, tapi mereka butuh diajari bagaimana cara mencintai diri mereka sendiri. Kalau kita terus memaklumi mereka dalam keadaan obesitas, justru itu tanda kita tidak menyayangi mereka dan membiarkan mereka dalam kondisi tidak sehat bahkan berbahaya. Kita perlu support mereka untuk mencintai diri mereka sendiri dengan menyadari kalau obesitas itu sebuah keadaan yang bisa dirubah, bukan kelainan yang prognosisnya negatif. Dari video The 600 Pound Mom kita bisa melihat kalau obesitas itu tidak hanya mengganggu kehidupan penderitanya, tapi juga orang-orang disekitarnya. Sangat menyedihkan ketika penderita obesitas ini adalah seorang Ibu, karena anak-anaknya akan kehilangan peran Ibu bahkan terpaksa untuk menggantikan peran tersebut. Hal inilah yang mendasari pendapatku kenapa penderita obesitas bukan butuh dukungan untuk menerima keadaan, tapi butuh dukungan untuk mencintai diri sendiri dengan cara sembuh.
Kita juga jangan berpendapat terlalu ekstrim menentang ilmu pengetahuan yang sudah susah payah dikembangkan, adanya BMI (Body Mass Index) membuktikan berat badan bukan sekedar angka yang tidak berarti apa-apa, tapi menunjukkan indikator under weight, normal weight, over weight atau obese, sehingga kita bisa mengontrol kapan kita harus waspada jika berat badan kita sudah terlalu kurang atau lebih. Pun kalau kita sudah berada diluar kategori normal weight, tidak perlu langsung panik, kita bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan para ahli, misalnya dokter atau ahli gizi, karena beberapa orang terlahir dengan postur tubuh yang lebih besar atau lebih kecil tidak selalu berarti kurang gizi atau obesitas. Dengan berkonsultasi dengan ahlinya kita bisa lebih tau asupan apa yang perlu kita maksimalkan atau kurangi. Sayangnya yang banyak terjadi ya kita sendiri yang sering menambah-nambah kalau orang normal weight itu yang cantik, dan yang lainnya tidak. Padahal siapapun yang sedang berada diluar kategori normal weight bukan jelek, tapi butuh bantuan, dukungan, dan perubahan. Supaya cantik? Bukan. Supaya bisa berada dalam kondisi prima, sehingga dapat berfungsi secara maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
Aku masih terlalu percaya kalau segala sesuatu yang berlebihan itu ga baik, entah itu berlebihan makan atau berlebihan mengurang-ngurangi asupan. Aku secara pribadi tidak mendukung adanya komunitas-komunitas wanita gemuk, karena buat aku mereka berhak untuk didukung menjadi orang yang sehat, bukan orang sakit. Jadiiiii.... jangan pernah membiarkan slogan "mencintai diri sendiri" membuai kita untuk tidak bertanggung jawab merawat dan menjaga diri kita sendiri. Kalau kalimat itu membatasi kita untuk berusaha menjadi versi terbaik dari kita sendiri, kita belum memahami makna dari slogan itu, karena pada dasarnya cinta itu terwujud dengan cara mengusahakan yang terbaik. Ubahlah standar kita dari untuk menjadi cantik / ganteng, dengan menjadi bahagia.
"Cantik juga belum tentu bahagia"
- Rara (Imperfect, 2019)
- Rara (Imperfect, 2019)
With Love,
Dinda
No comments:
Post a Comment